BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Bunga merupakan organ reproduksi pada
tumbuhan, organ ini bukanlah organ pokok dan merupakan modifikasi (perubahan
bentuk) dari organ utama yaitu batang dan daun yang bentuk, susunan, dan
warnanya telah disesuaikan dengan fungsinya sebagai alat perkembangbiakan pada
tumbuhan. Jika kita memperhatikan bagian dasar bunga dan tangkai bunga, bagian
ini merupakan modifikasi dari batang, sedangkan kelopak dan mahkota bunga
merupakan modifikasi dari daun yang bentuk dan warnanya berubah. Sebagian masih tetap bersifat seperti daun,
sedangkan sebagian lagi akan mengalami metamorfosis membentuk bagian yang
berperan dalam proses reproduksi. Terdapat duajenis bunga yaitu bunga
uniseksual dan biseksual. Uniseksual yaitu jika pada satu bunga hanya ada salah
satu jenis alat pembiakan, disebut bunga jantan dan betina sedangkan bunga
biseksual yaitu jika pada satu bunga hadir kedua jenis alat pembiakan, berarti
bunga jantan dan betina gabung dalam satu bunga. Pada umumnya bunga terdiri dari 4 bagian bunga dan
tempatnya berturut-turut dari tepi luar bunga bagian tengah kaliks (kelopak),
corolla (mahkota), andresium (kelamin jantan), ginesium (kelamin betina).Bunga terdiri atas sebuah
sumbu yang padanya organ-organ bunga yang lain tumbuh. Bagian dari sumbu yang
merupakan ruas yang berakhir dengan tangkai bunga (pedisel). Ujung distal
pedisel ini mengembang dengan panjang yang beragam dan bagian ini disebut
reseptakael bunga (talamus). Organ-organ bunga melekat pada reseptakel. Sebuah
bunga yang khas mempunyai empat macam organ. Organ-organ yang paling luar
adalah sepal yang secara bersama-sama membentuk kaliks yang biasanya berwaran
hijau dan ditemukan paling rendah kedudukannya pada reseptakel. Disebelah dalam
sepal adalah corolla yang terdiri atas petal, pada umumnya berwarna yang
membentuk perhiasan bunga. Bila semua perhiasan bunga itu sama, mereka disebut
tepal. Di dalam perhiasan bunga dijumpai dua macam organ reproduksi, yang
sebelah luar disebut stamen yang bersma-sama membentuk androsium, dan sebelah
dalam di sebut karpel yang membentuk ginesium. Fungsi biologi bunga adalah sebagai
wadah menyatunya gamet jantan (mikrospora) dan betina (makrospora) untuk
menghasilkan biji. Proses dimulai dengan penyerbukan, yang diikuti dengan
pembuahan, dan berlanjut dengan pembentukan biji. Beberapa bunga memiliki warna yang cerah yang
berfungsi sebagai pemikat hewan pembantu penyerbukan. Beberapa bunga yang lain
menghasilkan panas atau aroma yang khas, juga untuk memikat hewan untuk
membantu penyerbukan. Bunga hampir selalu berbentuk simetris, yang sering dapat
digunakan sebagai penciri suatu takson. Ada dua bentuk bunga berdasar simetri
bentuknya: aktinomorf ("berbentuk bintang", simetri radial) dan zigomorf
(simetri cermin). Bentuk aktinomorf lebih banyak dijumpai.
Bunga disebut bunga
sempurna bila memiliki alat kelamin jantan (benang sari) dan alat betina
(putik) secara bersama-sama dalam satu organ. Bunga yang demikian disebut bunga
banci atau hermafrodit. Suatu bunga dikatakan bunga lengkap apabila memiliki
semua bagian utama bunga.) yaitu sebagai berikut:
1.
Kelopak bunga atau calyx;
2.
Mahkota bunga atau corolla yang biasanya tipis
dan dapat berwarna-warni untuk memikat serangga yang membantu proses
penyerbukan.
3.
Alat kelamin jantan atau androecium (dari bahasa
Yunani andros oikia: rumah pria) berupa benang sari
4.
Alat kelamin betina atau gynoecium (dari bahasa
Yunani gynaikos oikia: "rumah wanita") berupa putik.
Organ reproduksi betina adalah daun buah atau carpellum
yang pada pangkalnya terdapat bakal buah (ovarium) dengan satu atau
sejumlah bakal biji (ovulum, jamak ovula) yang membawa gamet
betina) di dalam kantung embrio. Pada ujung putik terdapat kepala putik atau stigma
untuk menerima serbuk sari atau pollen. Tangkai putik atau stylus
berperan sebagai jalan bagi pollen menuju bakal bakal buah.
Walaupun
struktur bunga yang dideskripsikan di atas dikatakan sebagai struktur tumbuhan
yang "umum", spesies tumbuhan menunjukkan modifikasi yang sangat
bervariasi. Modifikasi ini digunakan botanis untuk membuat hubungan antara
tumbuhan yang satu dengan yang lain. Sebagai contoh, dua subkelas dari tanaman
berbunga dibedakan dari jumlah organ bunganya: tumbuhan dikotil umumnya
mempunyai 4 atau 5 organ (atau kelipatan 4 atau 5) sedangkan tumbuhan monokotil
memiliki tiga organ atau kelipatannya.
1.2 Tujuan Praktikum
Adapun tujuan dari praktikum ini
adalah sebagai berikut:
1.
Untuk menentukan bagian bagian yang berbeda dari bunga
dan fungsinya
2.
Untuk menentukan tanaman menyerbuk sendiri atau
menyerbuk silang
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Bunga
adalah alat reproduksi seksual pada tumbuhan berbunga (divisio Magnoliophyta
atau Angiospermae, "tumbuhan berbiji tertutup"). Pada
umumnya struktur bunga terdiri dari empat organ, yaitu : Sepala (daun kelopak),
petala (daun mahkota), stamen atau benang sari (dengan kepala sari dan tangkai
sari), dan putik atau pistil (kepala putik, tangkai putik, dan bakal buah
(Syamsuri, I. 2000).
Pada
pemuliaan tanaman konvensional, variabilitas genetic tanaman didapatkan melalui
reproduksi sesual. Bunga sebagai alat reproduksi seksual mempunyai peran yang
sangat penting. Dua bagian penting dari bunga secara langsung dilibatkan pada
reproduksi seksual adalah benang sari (stamen) dan putik (pistil). Benang sari
terdiri dari kepala sari (anther) yang berisi serbuk sari (pollen grains) dan,
tangkai (fillamen). Putik terdiri dari kepala putik (stigma), tangkai putik
(style), dan bakal buah (ovary). Stigma adalah sebagai penerima pollen, pollen
akan berkecambah pada stigma dan masuk ke tangkai putik, akhirnya sampai ke
ovary. Ovary mempunyai satu atau lebih bakal biji (ovule). Organ reproduksi
ditutupi satu atau lebih kelopak bunga (callix) dan tajuk atau mahkota
(corolla). Callik terdiri dari beberapa kelopak (sepal) dan corolla terdiri
dari beberapa helai tajuk (petal). Marfologi bunga dari suatu spesies akan
menentukan apakah bunga tersebut self atau cross pollinated (Tim
Penyusun.2013).
Alat perkembangbiakan generatif itu bentuk
dan susunannya berbeda-beda menurut jenis tumbuhan, tetapi bagi tunbuhan yang
berbiji itu lazimnya merupakan bagian tumbuhan yang kita kenal sebagai bunga (Tjitrosoepomo,1985).
Bunga
mempunyai empat jenis bunga yaitu bunga sempurna, bunga tidak sempurna, bunga
lengkap, dan bunga tidak lengakap.
1.
Bunga sempurna (perfect) yaitu bu8nga biseksual, stamen
dan pistil terletak pada bunga yang sama.
2.
Bunga tak sempurna (imperfect) yaitu bunga uniseksual,
stamen dan pistil terdapat pada bunga yang berbeda taua terpisah.
3.
Bunga lengkap (complete), yang mempunyai keempat organ
bunga yaitu sepal, petal, stamen dan pistil. Contohnya bunga kapas, kedelai,
tembakau, anggur.
4.
Bunga tak lengkap (incomplete), yang tidak mempunyai
satu atau dua organ bunga. Contoh pada bunga jagung, padi, sorgum, famili
rumput-rumputan (Poespodarsono, S. 1988).
Monocious adalah tanaman yang staminate dan pistilatenya
terletak pada tanaman yang sama. Sedangkan Diocious, yaitu tanaman yang
staminate dan pistilatenya terletak pada tanaman yang berbeda. Untuk dapat
menghasilkan biji atau buah tanaman biasanya terlebih dahulu melakukan
penyerbukan. Penyerbukan yaitu jatuhnya serbuk sari ke kepala putik. Secara
umum penyerbukan dibagi menjadi dua yaitu: Penyerbukan sendiri dan penyerbukan
silang (Allard, RW. 1995).
Penyerbukan
sendiri adalah jatuhnya serbuk sari dari anther ke stigma pada bunga yang sama
atau pada bunga lain pada tamanan yang sama. Terjadinya Self pollination karena
adanya “kleistogamy” yaitu pada waktu terjadi penyerbukan bunga belum mekar
atau tidak terbuka. Penyerbukan diawali oleh pembungaan. Proses penmbungaan
disebut anthesis. Penyerbukan silang adalah jatuhnya serbuk sari dari anther ke
stigma pada bunga yang berbeda (Anonim.2014).
BAB III
METODELOGI
3.1 Alat Dan
Bahan
Adapun alat dan bahan
yang digunakan pada praktikum ini adalah sebagai berikut:
Bahan: bunga
dari berbagai spesies tanaman.
Alat: pinset,
kaca pembesar dan cawan petri.
3.2 Cara
Kerja
Menyediakan bunga dari beberapa spesies tanaman pangan, hortikultura, dan
tanaman perkebunan yang mekar atau hampir mekar, diikutkan juga cabang dan
tempat melekatnya bunga.
3.3 Pengamatan
1.
Menggambar dan mendokumentasikan bagian struktur bunga
yang diamati dan memberi keterangannya
2.
Bagian bagian penyusun buga: epicalyx (kelopak tambahan
),calyx (kelopak);stamen (benang sari),pistilum (putik).
3.
Jumlah bagian bagian penyusun bunga : sepal ( daun kelopak dan kelopak tambahan
jika ada ),;petal (daun mahkota); stamen ( benang sari);stigma.
4.
Keadaan masing masing penyusun buga : petal (berlekatan,lepas,tumpang
tindih);sepal (berlekatan,lepas,tumpang
tindih); stamen (berlekatan, lepas);putik (berlekatan,lepas).
5.
Bentuk masing masing bagian penyusun bunga : petal, sepal , satamen
,pistil
6.
Letak masing masing penyusun bunga terhadap bagian
lainnya: berhadapan,berseling,berselang seling
7.
Membuat diskripsi dari bunga,meliputi;
a.
letak bunga; diujung batang,di ujung cabang,diketiak
daun atau lainnya
b.
warna mahkota bunga
c.
ekspresi bunga: organ jantan dan betina pada satu bunga
( perfect flower), atau organ jantan dan betina pada bunga yang terpipsah
(inperfect flower )
d.
mendistribusi bunga pada tanaman
1.
organ jantan dan betina pada satu bunga (hermaprodit)
2.
organ jantan dan betina pada satu tanaman
(monoecious),tetapi letaknya terpisah
3.
organ jantan dan betina pada tanaman yang terpisah (dioecious)
e.
jenis bunga : bunga lengkap (complete flower); bunga
tak lengkap (incomplete fllower); bunga telanjang, jika bunga tidak punya
kelopak dan tajuk.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
GAMBAR BUNGA
|
KETERANGAN
|
|
|
Nama bunga : bunga
kembang sepatu(hibiscus rosasinensis)
Bagian bagian bunga :
o
benang sari
o
putik
o
mahkota
o
kelopak
o
serbuk sari
o
tangkai putik
o
ovary
warna mahkota merah ke orangean,menyerbuk
silang,termasuk hermaprodit.
|
|
|
Nama bunga : bunga alamanda(alamanda
carthartica l.)
Bagian bagian bunga :
o
benang sari
o
serbuk sari
o
mahkota
o
putik
o
tangkai putik
warna mahkota warna kuning,
termasuk tanaman menyerbuk sendiri ,termasuk hermaprodit
|
|
|
Nama bunga : bunga
asoka Saraca andica)
Bagian bagian bunga :
o
benang sari
o
putik
o
mahkota
o
serbuk sari
o
tangkai putik
o
ovary
warna mahkota merah,menyerbuk silang, termasuk hermaprodit
dan tergolong pada bunga sempurna.
|
|
|
Nama bunga : bunga
terong(solanum melongena l.)
Bagian bagian bunga :
o
benang sari
o
putik
o
mahkota
o
kelopak
o
serbuk sari
o
tangkai putik
o
ovary
warna mahkota ungu,menyerbuk silang,termasuk hermaprodit
dan tergolong kepada bunga sempurna.
|
|
|
Nama bunga : bunga
auporbia(euphorbia milli)
Bagian bagian bunga :
o
benang sari
o
putik
o
mahkota
o
serbuk sari
o
tangkai putik
warna mahkota putih menyerbuk silang,termasuk hermaprodit.
|
|
|
Nama bunga : bunga papaya betina(carica papaya)
Bagian bagian bunga :
o
putik
o
mahkota
o
ovary
warna mahkota
putih,menyerbuk silang,termasuk dioecious dan tergolong pada bunga tak
sempurna.
|
|
4.2
Pembahasan
Pada
umumnya struktur bunga terdiri dari empat organ, yaitu : Sepala (daun kelopak),
petala (daun mahkota), stamen atau benang sari (dengan kepala sari dan tangkai
sari), dan putik atau pistil (kepala putik, tangkai putik, dan bakal buah.
Bunga merupakan alat perkembang biakan tanaman secara generatif. Pada praktikum
ini yang diamati adalah bunga sepatu, bunga auporbia,bunga asoka,bunga terong,bunga
pepaya dan bunga alamanda.
Berdasarkan
hasil pengamatan, bunga sepatu terdiri dari beberapa helai daun kelopak yang
dilindungi oleh kelopak tambahan (epicalyx) sehingga terlihat seperti dua lapis
kelopak bunga. Mahkota bunga terdiri dari beberapa lembar. Bagian-bagian dari
bunga sepatu ini yaitu kepala putik, benang sari, daun mahkota, tangkai bunga,
tangkai sari dan tangkai putik. Tangkai putik berbentuk silinder panjang
dikelilingi tangkai sari berbentuk oval yang bertaburan serbuk sari. Hibiscus
rosa sinensis termasuk kedalam kelompok bunga sempurna atau bunga lengkap
(complete flower) karena memenuhi persyaratan bunga lengkap, yang mana bunga
sepatu ini terdiri atas lingkaran daun kelopak (Sapalae), lingkaran daun
mahkota (Corolla), benang sari (Stamen) dan putik (Pisitillum).
Asoka
memiliki bagian-bagian bunga seperti: kelopak, mahkota, benag sari, putik,
tangkai bunga, bakal biji. Bunga asoka termasuk bunga menyerbuk sendiri dan
bunga ini juga termasuk ke dalam bunga lengkap dan termasuk ke dalam
hermaprodit.
Pada
bunga tanaman terung, tanaman ini mempunyai disrtibusi bunga pada tanaman
adalah monocious. kemungkinan tanaman ini dapat menyerbuk sendiri karena alat
kelamin jantan dan alat kelamin betina terdapat pada satu tanaman itu sendiri.
Selain itu didukung oleh ekspresi bunga yang sempurna. Pada bunga terung dan
bunga tetokak/rimbang, terjadi self pollination karena stigma dan stamen
tersembunyi oleh organ bunga sesudah bunga terbuka, sehingga tanaman lain tidak
bisa menyerbuki kepala putiknya.
Pada
bunga papaya yang diteliti mempunyai ekspresi bunga yaitu bunga tidak sempurna.
Jenis bunga adalah bunga tak lengkap. Disrtibusi bunga pada tanaman adalah
diocious yaitu berumah dua dan mempunyai eksperi bunga yang tidak sempurna,
karena itu tanaman papaya ini melakukan penyerbukan silang sebab alat kelamin
jantan dan betinanya berada pada bunga tanaman yang berbeda.
Pada
tanaman alamanda, bunganya
memiliki mahkota yang berwarna kuning dan apabila dibelah maka akan terlihat
didalam ada putik dan serbuk sari dan sudah pasti bahwa bunga in menyerbuk
sendiri karena benang sari dan putik berada atau tertutup di dalam.
BAB V
PENUTUP
5.1
Kesimpulan
Struktur bunga terdiri dari empat organ, yaitu : Sepala (daun kelopak),
petala (daun mahkota), stamen atau benang sari (dengan kepala sari dan tangkai
sari), dan putik atau pistil (kepala putik, tangkai putik, dan bakal buah.
Bunga mempunyai empat jenis bunga yaitu bunga sempurna, bunga tidak
sempurna, bunga lengkap, dan bunga tidak lengakap. Penyerbukan dibagi menjadi
dua yaitu: Penyerbukan sendiri dan penyerbukan silang.
Tanaman alamanda termasuk bunga yang menyerbuk sendiri sedangkan bunga
papaya,bunga asoka,bunga terong,bunga kembang sepatu dan bunga auporbia
termasuk kedalam bunga yang menyerbuk silang.
5.2 Saran
Adapun saran yang dapat ssaya sampaikan pada praktikum selanjutnya adalah
agar sewaktu praktikum semua lebih nyaman dan tidak berisik.
DAFTAR PUSTAKA
Allard, RW.
1995. Pemuliaan Tanaman. PT. Rineka Cipta. Jakarta.
Anonim.2010. Struktur
Benih. http://wikipedia/struktur-benih.html.
diakses pada tanggal 24 maret
2014.
Poespodarsono,
S. 1988. Dasar–Dasar Ilmu Pemuliaan Tanaman. Bandung: ITB.
Syamsuri, I. 2000. Biologi. Erlangga: Jakarta.
Tim
Penyusun.2014. Penuntun Praktikum Pemuliaan Tanaman. UNIB: Bengkulu.
Tjitrosoepomo, Gembong. 1985. Morfologi
Tumbuhan. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press
No comments:
Post a Comment
mohon komentarnya